Page 8 - BI Fokus Edisi 80
P. 8
FOKUS UTAMA EDISI 80 / 2024
Hasil Asesmen
Makroekonomi Kenaikan BI-Rate
01 Nilai Tukar Rupiah menjadi langkah
BI memperkirakan Rupiah akan menguat
pada pengujung tahun dengan efektif yang ditempuh
mengoptimalkan seluruh instrumen moneter otoritas moneter untuk
yang tersedia, baik melalui intervensi di
pasar valas secara spot dan Domestic Non- memperkuat stabilitas
Deliverable Forward (DNDF), pembelian SBN
(Surat Berharga Negara) dari pasar sekunder
apabila diperlukan, pengelolaan likuiditas nilai tukar.
secara memadai, maupun langkah-langkah
lain yang diperlukan.
02 Pengendalian Inflasi Antisipasi Dampak Negatif
Keputusan menaikkan suku bunga BI dapat
mengendalikan inflasi agar terjaga dalam Kebijakan likuiditas
kisaran sasaran 2,5 + 1%. Pada Maret 2024, makroprudensial
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat Untuk mendorong pertumbuhan kredit/
sebesar 3,05% (yoy), ditopang oleh inflasi inti pembiayaan, BI melakukan penguatan
yang rendah sebesar 1,77% (yoy) dan inflasi implementasi kebijakan makroprudensial
administered prices (AP) yang menurun longgar. Selain itu BI juga memperluas
menjadi 1,39% (yoy). cakupan sektor prioritas yang
berkontribusi besar pada pertumbuhan
03 Imbal Hasil Surat Berharga ekonomi nasional. Sektor-sektor tersebut
adalah penunjang hilirisasi, konstruksi
Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12
bulan pada tanggal 19 April 2024, misalnya, dan real estate produktif, ekonomi kreatif,
masing-masing tercatat 6,81%, 6,82%, dan otomotif, perdagangan, Listrik-Gas-
6,94% meningkat dibandingkan dengan hasil Air Bersih (LGA), dan jasa sosial; serta
lelang sebelumnya tanggal 22 Maret 2024 penyesuaian besaran insentif untuk setiap
masing-masing sebesar 6,72%, 6,71%, dan sektor yang berlaku mulai 1 Juni 2024.
6,90%. Kenaikan suku bunga acuan ini dapat
membuat imbal hasil surat berharga yang Perkuat ketahanan ekonomi
pro market. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di
seluruh wilayah tetap baik, didukung oleh
04 Kinerja Aliran Modal Asing permintaan domestik, terutama konsumsi
Hingga 23 April 2024, posisi instrumen SRBI,
rumah tangga. Dengan berbagai
SVBI, dan SUVBI masing-masing tercatat perkembangan tersebut, pertumbuhan
sebesar Rp393,66 triliun, 1,89 miliar dolar ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam
AS, dan 334 juta dolar AS. Penerbitan SRBI kisaran 4,7-5,5%. Ke depan, BI akan terus
tersebut mendukung aliran masuk portofolio memperkuat sinergi kebijakan dengan
asing ke dalam negeri, tecermin dari Pemerintah, termasuk melalui stimulus
kepemilikan nonresiden pada instrumen SRBI fiskal Pemerintah dengan stimulus
yang mencapai Rp71,55 triliun (18,18% dari total makroprudensial BI, guna mendukung
outstanding). pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,
khususnya dari sisi permintaan domestik.
8

